MAKALAH
PENAWARAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah PIE Mikro
Disusun
oleh:
Nama: Mohamad Ramdan Nugraha
Nim : 3403150274
Nama:
Juliana Rizal Pratama
Nim :3403150268
Nama:
Nim
:
Nama:
Nim :
Nama:
Nim
:
Nama:
Nim :
PROGRAM STUDY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha
bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan
hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik
Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
anugrah,kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah
ini . Makalah ini merupakan pengetahuan tentang
TEORI MIKRO, semua ini dirangkum dalam makalah ini , agar pemahaman
terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang
merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut
.Selanjutnya, Pembaca akan masuk pada inti pembahasaan dan diakhiri dengan
kesimpulan, dan saran makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji berbagai
permasalahan tentang TEORI MIKRO. Akhirnya, kami penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum semmpurna
untuk menjadi lebih sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak
lain untuk membagikannya kepada saya demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaaat bagi anda semua. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr wb.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................................................i
DAFTAR ISI
...................................................................................................................ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................ ...................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................3
ISI
2.1 Pengertian
Penawaran
...............................................................................................4
2.2 Hukum Penawaran
...................................................................................................5
2.3 Macam-macam
Penawaran .......................................................................................6
2.4 Fungsi
Penawaran .....................................................................................................7-8
2.5 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Permintaan
......................................................9-10
2.6 Kurva
Penawaran ......................................................................................................11-12
2.7 Elastisitas
..................................................................................................................13-
2.8 Penawaran Dalam Islam
3.1 Kesimpulan
..............................................................................................................
3.2 Saran
..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................................
ii
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi
adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, yakni
(oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan,
aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga”
atau “manajemen rumah tangga.” Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi
dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah Mikroekonomi vs Makroekonomi.
Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan
diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Akan tetapi hukum yang dikenal
dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting
dalam pemahaman kita mengenai sistem pasar.
Pertama kita perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi
penawaran komoditi tertentu berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana
penawaran bersama-sama menentukan harga serta bagaimana sistem harga itu secara
keseluruhan memungkinkan sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan
penawaran. Penawaran membantu kita dalam memahami keberhasilan sistem harga dan
juga kegagalannya.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Penawaran
2. Hukum-hukum penawaran
3. Macam-macam penawaran
4. Fungsi penawaran
5. Faktor penawaran
6. Kurva penawaran
7. Elastisitas
8 .Penawaran
Dalam Islam
2
1.3
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui Pengertian Penawaran
2.
Untuk
Mengetahui Hukum-hukum penawaran
3.
Untuk
Mengetahui Macam-macam penawaran
4.
Untuk
Mengetahu Fungsi penawaran
5.Untuk
Mengetahui Faktor penawaran
6.Untuk
Mengetahui Kurva penawaran
7.Untuk Mengetahui Elastisitas
8 Untuk
mengetahui penawaran dalam islam
3
ISI
2.1
Pengertian Penawaran
Harga
dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi
pada harga tertentu yaitu penawaran dan tingkat keinginan dari orang-orang yang
memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan.
Penawaran (bahasa Inggris: supply),
dalam ilmu ekonomi, adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Menurut
Hanafie (2010), dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti
jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan
harga, dalam jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan
jumlah (maksimum) yang mau dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga
(minimum) yang masih mendorong penjual untuk menawarkan berbagai jumlah dari
suatu barang. Hubungan antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual
dirumuskan dalam hukum penawaran: ceteris paribus, produsen atau penjual
cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi
daripada pada harga yang rendah.
4
2.2
Hukum-hukum penawaran
Hukum
penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan
tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
"Semakin
tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia ditawarkan”
|
Hukum
penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak
berubah (ceteris paribus).
Hukum penawaran tersebut dilatari oleh
kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhannya sebatas anggaran atau
pendapatan tertentu. Muncul masalah disini mengapa manusia harus memenuhi
berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya,
setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaan (utilitas)nya masing-masing
sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan pertambahan
kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya.
Dalam hukum permintaan jumlah barang yang
diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga
barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini
dikarenakan:
naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli
konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan
naiknya harga barang akan menyebabkan
konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah
5
2.3
Macam-macam penawaran
Apabila ditinjau dari
jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
Contoh
penawaran jeruk oleh Pak Heri (lihat Tabel 17.5).
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif
disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah
suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan
penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan.
Contoh penawaran
kolektif yang dilakukan oleh Pak Heri dan pedagang buah jeruk di pasar dapat
kalian lihat pada Tabel 17.6.
6
2.4
Fungsi Penawaran
Fungsi
penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan
jumlah barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran yang menyatakan bahwaBila harga barang naik, maka jumlah penawarannya
bertambah dan bila harga barang turun, maka jumlah penawarannya berkurang.
Dengan
demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan
adalah positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran adalah
Keterangan:
Q
: jumlah barang yang ditawarkan
P
: harga barang per unit
a
: angka konstanta (berupa angka)
b
: gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
7
Adapun
syarat fungsi penawaran adalah:
a.
nilai a boleh positif atau negatif (+ / – )
b.
nilai b harus positif (+)
Untuk
mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus menentukan
fungsi permintaan, yaitu
Contoh:
Pada
saat harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan jika harga
Rp80,00 per unit, jumlah penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran dan
gambarlah kurvanya!
Jadi,
fungsi penawarannya adalah Q = -10 + ½ P
Untuk membuat grafik fungsi penawaran,
caranya dengan menentukan titik potong terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a.
memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka
8
0
= -10 + ½ P
-1/2
P = -10
P
= 20
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka
Q
= -10 + ½ (0)
Q
= -10
c. grafiknya:
2.5
Faktor-faktor penawaran
Penawaran
dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
1.
Harga barang itu sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
9
Misalnya
jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka
jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
2.
Harga barang pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
Contohnya
harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih
rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
3.
Biaya produksi
Biaya
produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti
biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan
meningkat.
4.
Kemajuan teknologi
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang
dengan jumlah yang banyak.
10
Misalnya
untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan
menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya
produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu
Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir
lebih banyak.
5.
Pajak
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi,
akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
6.
Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan
harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
Misalnya
pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara
penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi
barang dan jasa, karena takut tidak laku.
Di antara
faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan
sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding
lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan
berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara
itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan
produknya di gudang
sehingga jumlah penawaran akan berkurang.
11
2.6
Kurva
penawaran
Kurva
penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dengan jumlah barang yang ditawarkan. Coba kalian perhatikan Tabel 17.5
mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran dapat dibuat
berdasarkan tabel tersebut.
Perhatikan
kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian
kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan
berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak
jumlah barang yang ditawarkan.
Kurva
penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor
yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran
ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser
ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva
penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang.
Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk
naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga
ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi
jumlah barang yang
12
dijualnya.
Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri
sebelum dan sesudah kenaikan harga.
Tabel di atas jika dibuat grafik akan tampak seperti
berikut ini.
Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi
S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan.
Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga
pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih
faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran
sekaligus menggeser kurva penawaran.
13
2.7
Elastisitas
Elastisitas penawaran mengukur besarnya
prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan
harga barang yang bersangkutan. Jika elastisitas permintaan
kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya
adalah kuantitas yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah
sebagai berikut (elastisitas busur):
1.
Penawaran Elastisitas Sempurna ð Es = ∞
2. Penawaran Tidak Elastisitas Sempurna ð Es = 0
3. Penawaran
Elastisitas Uniter ð Es = 1
14
4. Penawaran
Tidak Elastis ð Es < 1
5. Penawaran
Elastis
Pertanyaan
1.
Jelaskan perbedaan penawaran Individu
dengan penawaran kolektif?
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual sedangkan penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual sedangkan penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar
2.
Apa
bunyi hukum penawaran?
Semakin tinggi harga, semakin
banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan
15
3.
Sebutkan faktor-faktor apa yang mempengaruhi
penawaran?
a. Harga
barang itu sendiri
b. Harga
barang pengganti
c. Biaya
produksi
d. Kemajuan
teknologi
e. Pajak
f. Perkiraan
harga di masa depan
4. Gambarkan
Penawaran Elastisitas Uniter
5. Gambarkan
Penawaran Tidak Elastis?
16
2.8 Penawaran Menurut Ekonomi Islam
Penawaran
dalam ekonomi Islam
Secara
umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan Islami
sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh
terhadap posisi penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakekatnya
sama. Satu aspek penting yang memberikan suatu perbedaan dalam pespektyif ini
kemungkinan besara berasal dari landasan filosofi dan moralitas yang didasarkan
pada premis nilai-nilai Islam. Yang pertama adalah bahwa Islam memandang
manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai suatu objek
yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong
oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau
dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah
nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua
adalah norma-norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan
haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada
norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu pada hakekatnya adalah
barang-narang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan
kemaslahatannya. Namun demikian, bahaya yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat
diketahui dan dideteksi oleh kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka
pendek. Sikap yang benar dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada
diktum disertai pencarian hikmah di balik itu.
Dengan
kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya adalah lingkup
penawaran itu sendiri dalam ekonomi Islam menjadi lebih sempit dari pada yang
dimiliki oleh ekonomi konvensional. Dengan demikian terdapat dua penyaringan
(filtering) yang membuat wilayah penawaran (domain) dalam ekonomi Islam
menyempit yaitu filosofi kehidupan Islam dan norma moral Islam.
Asumsi-Asumsi
Sekalipun
jarang diungkapkan atau bahkan sengaja disembunyikan oleh buku-buku teks
ekonomi konvensional, pada hakekatnya asumsi-asumsi tertentu telah berfungsi
sebagai landasan bagi teori-teori mereka. Ketidakterusterangan dalam persoalan
ini bisa saja dipicu oleh kepercayaan Barat bahwa apa yang menjadi nilai bagi
mereka sebenarnya berlaku juga bagi masyarakat lain. Tokoh ekonom Barat yang
paling egaliter semacam Gunnar Myrdal sekalipun masih menyimpan sikap
etnosentris yang menganggap bahwa nilai-nilai yang menjadi pondasi kemajuan ekonomi
Barat sebenarnya sangat asing bagi masyarakat Asia. Karena itulah perlu kiranya
kita menjelaskan di sini bebarapa asumsi yang memiliki implikasi dalam aspek
penawaran.
Pertama,
homo economicus. Dalam ekonomi konvensional, para pelaku dan pemain ekonomi
(economic agent) dipandang sebagai suatu makhluk ekonomi yang berusaha untuk
melampiaskan keinginannya dengan cara apapun. Nafsu ingin memenuhi segala
keinginannya dan cara yang dipakai untuk memenuhinya seringkali atau pada
umumnya tidak dihubungkan secara langsung atau tidak langsung dengan norma
moral, baik yang diambil dari ajaran agama maupun dari filsafat (etiket). Hal
ini menimbulkan dorongan tanpa batas untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi
terhadap sumber-sumber daya yang tersedia di alam bagi pemenuhi keinginan
manusia. Selama usaha manusia dipertaruhkan untuk memenuhi keinginannya,
mengejar keuntungan dalam teori penawaran, selama itu pula ia dianggap sebagau
sebuah usaha yang baik. Hal ini menimbulkan pengurasan sumber daya alam yang tersedia
sehingga berakibat pada terancamnya keseimbangan ekologi terutama bagi generasi
mendatang.
Semua
kreasi dan inovasi dipacu dan terus digenjot atas nama ekonomi. Padahal tidak
semua barang atau jasa yang diproduksi tersebut penting untuk diciptakan bagi
kepentingan manusia. Sebagian dari barang yang diproduksi itu pada hakekatnya
suatu bentuk kemubaziran karena sebenarnya tidak perlu diproduksi atau
sebenarnya ada barang lain yang menempati ranking lebih penting harus terlebih
dahulu diproduksi. Hal ini mengakibatkan sistem perekonomian menjadi tidak
dapat dikendalikan (unmanageable).
Dalam
perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam sehingga
nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara
untuk memenuhi keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam
yang sellau menemaninya ke mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang
dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan ke pasar mencerminkan kebutuhan riil
dan sesuai dengan tujuan syariah itu sendiri (maqoshidu syariah). Dalam
perspektif ini tidak dimungkinkan produksi barang yang tidak berguna secara
syar’i.
Kedua,
rasionalitas. Asumsi kedua ini merupakan turunan dari asumsi yang pertama. Jika
ilmu ekonomi konvensional melihat bahwa manusia adalah economic man yang selalu
didorong untuk melampiaskan keinginannya dengan cara apapun, maka asumsi
rasionalitas merupakan ruhnya yang mengilhami seluruh usahanya dalam rangka
memenuhi keinginannya tersebut. Selama manusia menguras tenaga dan pikirannya
untuk memenuhi keinginannya dengan cara apapun, ia adalah makhluk rasional.
Ketika produsen berusaha memaksimalkan keuntungan an sich, dengan mengabaikan
tanggung jawab sosial, ia adalah makhluk rasional dan tidak perlu
dikhawatirkan. Begitu juga dengan konsumen yang ingin memaksimalkan nilai guna
(utility) ketika membeli suatu produk, maka ia berjalan pada jalur rasionalitas
dan hal itu secara ekonomi adalah baik.
Dalam
perspektif ekonomi Islam, asumsi ini tetap menjadi acuan tetapi dengan beberapa
catatan dan tambahan. Adanya injeksi norma moral Islam akan menjadi pelita bagi
tiap-tiap agen ekonomi untuk bertindak rasional tetapi dalam kerangka
nilai-nilai Islam. Gaya hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan dalam
memproduksi dan mengkonsumsi serta selalu memperhatikan batas halal dan haram
merupakan rambu-rambu yang akan memberikan teguran kepada Islamic man.
Ketiga,
netral terhadap nilai (value neutral). Asumsi ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari disiplin ilmu ekonomi konvensional yang dipandang sebagai
disiplin positif. Tugas dari suatu disiplin yang positif adalah menggambarkan
realitas atau suatu fenomena secara objektif tanpa ada unsur campur tangan dari
pengamat. Di awal-awal perkembangan ilmu ekonomi menjadi suatu disiplin ilmiah,
banyak pakarnya yang cenderung menjadikannya sebagai suatu ilmu positif dan
eksak layaknya fisika atau kimia.
Sekalipun
hingga sekarang terbukti bahwa ilmu ekonomi konvensional tidak selalu positif,
tetapi buku-buku teks masih selalu alergi jika dikaitkan dengan moral terutama
yang berasal dari nilai-nilai keagamaan. Gejala ini disebabkan karena
sekulerisme dalam ilmu pengetahun telah mencapai akar-akarnya sehingga buah
yang muncul dari ilmu pengetahun itu sudah terkena racun sekulerisme. Namun
perlu dicatat bahwa asumsi netral terhadap nilai ini tidak selalu dapat
dipertahankan. Umumnya dalam bidang ilmu mikro ekonomi akar netralitas ini
begitu kuat dan menghujam, tetapi dalam makro ekonomi tidak demikian. Malahan
kita dapat melihat bahwa semua tujuan-tujuan pokok dalam bidang makroekonomi
pada hakekatnya adalah bermuatan nilai (value laden) misalnya tentang
kesempatan kerja penuh (full employment), stabilitas nilai tukar dan harga dan
lain-lain. Bahkan kebijakan pemerintah di hampir semua bidang tidak pernah terlepas
dari nilai-nilai.
Adanya
keterikatan kepada nilai dalam penawaran tidak menjadikan kinerja produksi dan
penawaran dalam perspektif Islam kekurangan insentif. Dengan injeksi moral
Islam justru membuka dan mempeluas horizon dan berfungsi mendorong agen ekonomi
untuk berusaha dengan lebih baik dan efisien. Bagi mereka yang memahami Islam
secara parsial dan tidak komprehensif merasa bahwa semua nilai-nilai ini hanya
berfungsi sebagai hambatan dalam ekonomi dan pembangunan. Kesimpulan ini amat
naif dan terkesan tergesa-gesa serta dilatarbelakangi oleh kebodohan.
Wallau
a’lam bisshowab
3.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara
jumlahproduk yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk.
kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva
penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva
penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan.
Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi
penurunan penawaran barang
Bunyi
Hukum penawaran adalah “makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah
barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga
suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan”.
Faktor
– factor yang mempengaruhi penawaran yaitu Harga Barang/Jasa Harga Input/Biaya
Produksi, Teknologi Produksi, Ekspektasi Penjual/Produsen, Keuntungan yang
Diinginkan oleh Produsen, Banyaknya Penjual/Pesaing.
3.2 SARAN
o
Menentukan strategi penentuan harga
sebaiknya perusahaan benar-benar sudah mengetahui dengan pasti apa yg jadi peluang,
ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini.
o
Langah2 dalam menentukan strategi
dan metode harga dilakukan dengan sebaik-baiknya.
o
Tingkatkan dan pertahankan mutu dan
pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
Untuk memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yg kompetitif, harga sebagai penyeimbang antara kualitas yang
diminta oleh konsumen dan kuantitas yg ditawarkan oleh produsen, untuk
menciptakan keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Daftar
Pustaka
http://udifq.wordpress.com/2010/03/17/permintaan-dan-penawaran-dalam-ekonomi/
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR
http://kamarmakalah.blogspot.com/2012/02/makalah-permintaan-dan-penawaran-barang.html
https://semarbadradotcom.files.wordpress.com/2012/03/materi-bab-3-permintaan-dan-penawaran1.ppt
http://blog.binadarma.ac.id/dedi1968/wp-content/uploads/2010/10/permintaan-dan-penawaran.doc
http://xa.yimg.com/kq/groups/35669780/1729153992/name/PERMINTAAN+EKONOMI.doc
http://zukirahilmiana.blogspot.com/2013/03/makalah-fungsi-penawaran_2055.html
What is Baccarat? - FBCASINO
BalasHapusIn the casino, you have three basic rules: You play cards like a jackpot. The dealer takes the winning hand and the player to febcasino the 인카지노 dealer's left. The kadangpintar
Lucky Club Live Casino Site | Lucky Club Live Casino
BalasHapusLucky Club luckyclub.live Live Casino is a website that has been in operation since 1998. In 1998 it launched in Malta, now offering online slots, live blackjack,